BIOGRAFI DAN PENGALAMAN
DR. H. AHMAD WIJAYANTO, MA
DR. H. AHMAD WIJAYANTO, MA
Siapa
sih yang tidak kenal dengan Ustadz Wijayanto? Ustadz yang terkenal dengan
ceramah dan humor cerdasnya ini, pasti sudah banyak dikenal oleh semua
khalayak. Ustadz Wijayanto juga identik dengan ceramahnya yang dicampur dengan
komedi yang kritis, sesuai dengan realita yang ada.
DR. H. Ahmad Wijayanto lahir di Solo tanggal 27 Desember 1968. Tinggi 165 cm dan berat
badan 72 kg. Dia tinggal di Pesantren Bina Anak Sholeh, Jalan Wirosaban Barat
Nomor 5, Umbulharjo Yogyakarta. Dia menikah pada tahun 1997
istrinya bernama Ulaya Ahdiani, Lahir pada tanggal25 Februari 1973. Memiliki 3
anak, anak pertama bernama Dzikrina Iffa Yohanida, lahir pada tanggal 6 Oktober
2001, anak kedua bernama Muhammad Nufail Naisaburi, lahir pada tanggal 8
Desember 2001, dan anak ketiga bernama Muhammad Naja El-Ghifari, lahir pada
tanggal 11 Juli 2006.
Dia menjadi Dosen Magister
Manajemen Universitas Gadjah Mada Pengasuh Utama Pesantren Bina Anak Sholeh.
Dia berkonsentrasi di etika bisnis, dan peradaban islam. Pendidikan
yang ditempuh: Master Sosiologi, Universitas Islam Internasional Islamabad,
1997 Sarjana Ilmu Antropologi Universitas Gadjah Mada, 1992 Sarjana Ilmu
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, 1992 SD sampai SMA di Solo
Semasa SD belajar juga di Majelis Tafsir Diniyah Semasa SMP sampai SMA belajar
juga di Pondok Pesantren Al Islam Menikah tahun 1997 Istri: Ulaya Ahdiani, 25
Februari 1973 Anak I Dzikrina Iffa Yohanida, 6 Oktober 2001 II Muhammad Nufail
Naisaburi, 8 Desember 2001 III Muhammad Naja El-Ghifari, 11 Juli 2006.
Ustad Wijayanto mengatakan, saat bicara di depan publik, untuk
menyampaikan suatu materi yang bersifat ajakan, atau ajaran, dikenal kunci
mutu, lucu, dan saru, agar dapat menarik perhatian. Tapi porsinya harus benar.
Mutu dulu, baru lucu, baru saru. Yang banyak, sudah telanjur lucu, dan saru,
mutunya hilang, maka harus ada keilmuan,” paparnya.
Tak ada motivasi sebelumnya
menjadi da’i seperti sekarang ini, karena nasib tidak bisa diperkirakan akan
menjadi apa kita kedepannya. Dia pun tidak tau akan menjadi dosen juga selain
menjadi da’I, tapi untuk menyiarkan agama Allah tidak memandang sebagai apa
kita sekarang, da’I maupun dosen. Ustad Wijayanto menyiarkan agama islam tidak
hanya melalui ceramah diatas mimbar, dia juga sering mengisi di acara Stasiun
TV untuk menyiarkan agama islam. Tidak hanya itu dia juga menyiarkan agama islam
melalui buku-buku yang beliau tulis. Ada banyak buku yang dia tulis tetapi yang
diterbitkan baru 4 buku, diantaranya : Jodohku maunya sih kamu, Bukan muslim
NATO, Gosib halal VS Gosib haram, Biar puasa ngga sia-sia.
Jadi tidak harus ceramah saja
sebagai bahan menyiarkan agama islam. Semua pasti bisa asal ada kemauan, dan
untuk langkah pertama Niat dan Bismillah.
Komentar
Posting Komentar